Saturday, 12 December 2015

Filled Under:

Video Dan Gambar Jenazah Pemimpin Syiah Khomeini Yang Dihinakan Allah

 

Ketika hidup Khomeini pernah mamfatwakan barang siapa yang meninggal dunia lalu jenazahnya jatuh dari keranda maka dia termasuk penduduk neraka.
Ia juga memfatwakan salah satu tanda su'ul khatimah adalah jatuhnya jenazah dari keranda.Khomeini
Khomeini pemimpin utama syiah itu meninggal pada sabtu 3 Juni 1989 mengalami sendiri apa yang difatwakannya.
Diperkirakan sekitar 3 sampai 3,5 juta orang menghadiri pemakaman Khomeini hampir setiap individu ingin melihat jenazahnya dan ingin menyentuh untuk terakhir kali.
sebelum
Massa yang tidak dapat di kawal berebut untuk mengangkat keranda jenazah mengakibatkan kerusakan keranda dan jenazah terjatuh, lebih mengaibkan lagi kain kafan Khomeini terbuka sehingga ia setengah telanjang.
Belajar dari pengalaman sebelumnya ,pemakaman Khomeini selanjutnya jenazah di letak di dalam peti besi baja.
Siapakah Khomeini
Di Blog usang ini bukanlah tempat kami menuturkan riwayat perjalanan tokoh Yang berhasil menjadi pemimpin bangsa Persia Iran sekaligus tokoh syiah yang menguncang dunia ini secara detail.
Disini kami akan memperlihatkan beberapa sisi seorang Khomeini dari sejumlah pandangan,sikap dan juga tulisan tulisan berupa percakapannya sendiri yang telah di bukukan sebagai panduan syiah.
Khomeini Menolak peribadahan kepada Allah SWT
"Sesungguhnya kami tidak menyembah Ilah (sesembahan) yang mendirikan bangunan yang tinggi untuk ibadah, keadilan, dan agama, kemudian Ia menghancurkannya sendiri. Kemudian Ia mendudukkan Yazid, Mu'awiyah, dan Utsman, dan selain mereka dari golongan orang-orang yang melampaui batas terhadap manusia dalam pemerintahan. Dan Ia tidak pula menentukan nasib ummat setelah wafatnya nabi-Nya. "(Lihat Kasyf al-Asrar, hal. 123, karya Imam Ayatullah Khomeini).
Khomeini Menghina Nabi
Sebagai penganut syiah posisi imam imam syiah lebih terhormat dari nabi itulah keyakinan yang di amalkan Khumaini.
"Sesungguhnya di antara hal yang termasuk yang paling urgen dalam mahzab kami bahwa imam imam kami memiliki posisi yang tidak bisa di capai oleh para malaikat yang di dekatkan begitu pula dengan para nabi yang di utus.al-Hukumah al-Islamiyah hal. 52, karya Khomeini).
Khomeini Menindas Ayatollah Hasan Thabathaba'i
Maka Ayatollah Hasan Thabathab yang tinggal di Qum diperangi oleh Khomeini, seperti dilarang menggunakan pesawat telepon, dilarang menemui sahabatnya, saluran air dan listrik ke rumahnya di putus, juga tidak boleh menjalani pengobatan di rumah sakit jika dia menderita sakit.
Hasan Thabathab menentang teori “Khomeinism”ini yang dianggapnya dapat menjadikan Khomeini seorang diktatur, sebagai wali Allah.
"Saya tidak dapat menerima hal itu. Itu merupakan penunggangan aliran Syiah dan kediktatoran tidak ada dalam agama ini."
"Saya berpesan kepada semua ulama dan para cendekiawan bahwa segala apa yang terjadi di Iran dengan 'Revolusi Islam'nya sebenarnya tidak ada kaitannya dengan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dan bahkan banyak bertentangan dengan nash-nash Qur'an yang sampai pada kita.
Apa yang diperbuat Khomeini dengan kantor-kantornya sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Islam, "tandas Ayatullah Hasan Thabathab (Naqdu Walayatil Faqih-Muhammad Maalullah, hal 27 & 28, 30 & 31)
Khomeini Membunuh Gurunya sendiri
Sementara Ayatollah Syariat Madari, guru Khomeini yang telah menganugerahkan istilah "Ayatollah" kepada Khomeini, di mana ia juga seorang tokoh ulama Syiah yang ternama, ternyata juga menentang konsep yang diusung Khomeini.
Akibatnya, setelah berkuasa, Khomeini mengirimkan 10. 000 tentaranya (!) untuk menyerang dan membunuh gurunya ini. Ayatollah Syariat Madari sependapat dengan ulama Syiah Iran lainnya yang membatasi kekuasaan faqih dalam bidang-bidang tertentu saja dan sama sekali tidak bisa mengklaim sebagai wakil dari Ratu Adil atau Imam Mahdi. (Dr. Musa Al-Musavi-At Tsauratuu Al-Baaisah, hal. 51).
Khomeini Bukan Ahlul Bait
Sebelumnya pernah gempar di media sosial tentang keturunan khomeini dimana seorang musisi dari indonesia ahmad dani mengatakan bahwa Imam Khomeini jelas shohih keturunan Nabi Muhammad Yang lain tidak jelas, dan tidak shohih katanya mempertahankan kesesatan pemimpin syiah itu.
Fakta nyata
Ustadz Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Dikutip dari kajian Ustadz Muhammad Abdurrahman Al Amiry                                                                                               
“Kakek Khumaini datang dari India sebelum 120 tahun yang lalu. Dan dia tinggal di kota Khumain di Iran.Dan ayahnya adalah Musthafa bin Ahmad dan dikenal sebagai “Singh” lahir tahun 1842 di Kashmir dari keluarga penganut agama sikh.
Dan ayah Singh adalah penjual Khamr dan memiliki hubungan hangat dengan Inggris. Dan setelah dia mengenal seorang wanita muslimah yang bernama Thahirah dan dia adalah anak dari pedagang muslimin, maka dia menetapkan untuk memeluk agama islam agar dapat menikah dengan wanita tersebut.
Gambar Khomeini kecil dan ayahnya.  Foto diambil dari kitab Malik Kiyan karangan Dr Humaid Khawajah Nushairi.
Gambar Khomeini kecil dan ayahnya. Foto diambil dari kitab Malik Kiyan karangan Dr Humaid Khawajah Nushairi.
Maka keluarganya mengancam untuk membunuhnya. Maka dia kabur bersama Thahirah dari Kashmir ke kota lokfo. Dan Singh masuk islam di tangan Sayyid Hamid Husain penulis Kitab ‘Aqabat Al-Anwar.
Dan cucu dari pamannya Khumaini bernama Wud dan dia tinggal di dekat kota Srinagar ibu Kota Kashmir dan dia penanggung jawab tempat-tempat peribadatan Sikh disana. Dan inilah info-info yang dikumpulkan oleh penulis dari ulama-ulama syi’ah di Kashmir” (Al-Jumhuriyyah Ats-Tsaniyah hal. 352)
Pemakaman Khomeini di iringi dengan gendang Singh
Gambar sekitar pemakaman Khomeini
30
19
14
1
5 Juni 1989, Tehran, Iran --- rakyat Iran mencoba untuk mendapatkan sedekat mungkin dengan tubuh Ayatollah Khomeini di distrik Mosala Teheran sebelum pemakamannya.  --- Image by © Regis Bossu / Sygma / Corbis
5 Juni 1989, Tehran, Iran --- rakyat Iran mencoba untuk mendapatkan sedekat mungkin dengan tubuh Ayatollah Khomeini di distrik Mosala Teheran sebelum pemakamannya. --- Image by © Regis Bossu / Sygma / Corbis
31
Syaikh Ahmad Deedat:
Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Al-Quran yang suci menyebutkan: Dan jika kamu berpaling (dari Islam dan ketaatan kepada Allah), Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (QS. Muhammad: 38)






0 comments:

Post a Comment